Minggu, 17 Maret 2013

GHOZWUL FIKRI ( PERANG PEMIKIRAN )

A. Sekilas info tentang Ghozwul Fikri (Perang Pemikiran)
Jumlah umat Islam di seluruh dunia terus berkembang, beberapa Negara Islam
bahkan tampil ke pentas dunia dengan menunjukkan akan kekuatan umat Islam
yang sangat potensial di seluruh sektor kehidupan.
Hal ini membuat Amerika (yang dikuasai oleh Yahudi – Israel) dan Negara – Negara barat lainnya
merasa terancam dengan kehadiran kekuatan super power yang pernah menguasai dunia yang kini bangkit kembali.Kebangkitan Islam dianggap mengancam eksistensi mereka sebagai Negara adidaya yang menguasai dunia.

Berbagai upaya dilakukan untuk menghentikan gerakan – gerakan kelompok maupun Negara Islam yang dianggap membahayakan. Dengan melakukan serangan – serangan militer maupun berbagai kekerasan fisik mereka (red: Amerika, Yahudi dan konco – konconya) berpikiran akan dapat dengan mudah menghancurkan dan menahan laju perkembangan dunia Islam yang di bangkitkan oleh pemuda – pemuda muslim di setiap Negara.

Menyadari bahwa sumber kekuatan Islam ada pada Aqidah dan Agama, serta bukti bahwa Peperangan secara fisik yang mereka lakukan kepada Islam selalu gagal, dan Perang fisik justru menambah kobaran semangat umat Islam untuk tidak tunduk terhadap kemauan mereka. Maka, musuh-musuh Islam merubah cara peperangan fisik itu menjadi serangan yang sangat halus, namun hasilnya mematikan.

Mereka melancarkan serangannya, melalui perang intelektual dan kebudayaan, untuk mempengaruhi umat Islam agar pada akhirnya dapat tunduk pada mereka. Serangan-serangan tersebut dikemas dengan berbagai konsep-konsep yang telah diimplementasikan dalam kehidupan nyata serta disosialisasikan dengan begitu profesional.

Maka kebusukan-kebusukan tersebut akhirnya seperti barang-barang indah bagi mereka yang melihatnya tanpa kacamata Islam. Cara – cara atau metode yang mereka gunakan sebagai ganti perang fisik inilah yang kita kenal dengan istilah Ghozwul Fikri Perang intelektual dan kebudayaan ini dimaksudkan untuk mencapai target – target berikut :

1. Merusak akhlak
Dalam kongres misionaris tahun 1930-an, Zweimmer, seorang Yahudi pemuka kaum Zending mengatakan di hadapan para peserta bahwa tugas misionaris yang sebenarnya adalah menjauhkan kaum muslimin dari agamanya sehingga akan lahir generasi yang tidak memiliki hubungan dengan Al Khaliq. Ketika orang tidak punya hubungan dengan Al Khaliq, pada saat itulah dia mengalami kebobrokan moral.

2. Menghancurkan fikrah (Visi)
Aqidah yang lemah menyebabkan mereka tidak lagi berpegang teguh pada nilai – nilai moral dan sifat utama. Pada saat itu visi dan idealisme dalam perjuangan menjadi hancur berantakan. Kaum Kuffar menyebarkan syuhbat sekitar Islam, Allah, Rasul, Al Qur’an, dan syariat. Akibatnya kaum muslimin meragukan kebenaran agamanya sendiri.

3. Melarutkan kepribadian
Akibat dari semua itu lahirlah generasi muslim yang tidak berkepribadian. Mereka tidak percaya diri untuk menampakkan identitas keislaman. Nama, mode pakaian, bahasa, gaya hidup, pola pikir, semuanya mereka ganti dengan kebudayaan impor dari barat. Sebagian tokoh mereka mengatakan apabila ingin maju kita harus berkiblat pada barat. Era westernisasi dimulai.

4. Pemurtadan
Pada kondisi yang lebih parah bukan hanya kebudayaan dan pemikiran yang mereka ganti, bahkan karena kehilangan identitas sebagai seorang muslim akhirnya aqidah mereka pun mereka tukar dengan ideologi barat. (mau menukar surga dengan neraka ????????????)

5. Loyalitas kepada kaum kuffar
Akhirnya tidak perlu lagi mengerahkan tentara dan persenjataan. Dengan suka cita kaum muslimin akan mengekor dan bersujud di kaki mereka, bahkan meng-Amin-kan perbuatan kaum kuffar yang zhalim kepada kaum muslimin yang lain.

B. Sarana perang pemikiran
Sarana – sarana yang mereka gunakan untuk mencapai tujuan mereka menghancurkan Islam adalah :

1. Pers dan Media Informasi
Siapa yang menguasai informasi, ia akan menguasai dunia. Musuh – musuh Islam telah menggunakan media sebagai mimbar dan corong yang efektif untuk menyebarkan syuhbat dan kemungkaran.

2. Pendidikan
Mereka menempatkan orang – orang nya di berbagai jabatan, bahkan memasukkan ajaran agama dan ideologi mereka ke dalam kurikulum di berbagai level pendidikan.

3. Penerbitan
Melalui penerbitan brosur, majalah, buletin dan sejenisnya mereka mempropagandakan nilai – nilai kekafiran dan kefasikan ke dalam media – media mereka.

4. Hiburan
Mereka mendirikan café – café, pub, bioskop, tempat – tempat lokalisasi, radio, televisi, internet dan berbagai sarana hiburan lain untuk kepentingan mereka, hal ini disebabkan hiburan sangat efektif melalaikan

5. Olahraga
Dengan menggunakan sarana ini untuk melalaikan problema azasi kehidupan.

6. Klub – klub
Klub seni dan budaya bahkan klub arisan menjadi perhatian mereka. Dalam klub – klub tersebut mereka menanamkan budaya khamer, ikhtilath, judi, standing party dll.

7. Yayasan dan LSM
Dengan menggunakan nama – nama islami pada yayasan dan LSM serta membuat kegiatan yang berkesan islami mereka berusaha menarik simpati masyarakat. Sehingga ketika mereka menyerang islam masyarakat dengan senang hati meng-Amin-kannya.
Seluruh sarana dan usaha ini mereka kerahkan secara simultan kepada sasaran yang paling empuk yaitu kaum mustad’afin (kaum lemah). Pengalaman membuktikan bahwa ghozwul fikri ini ditargetkan kepada orang miskin, bodoh, berambisi terhadap kedudukan dan yang paling penting adalah orang yang lemah imanNya.
strategi yang mereka gunakan adalah dengan memberikan perhatian dan advokasi. Setelah bertanam budi mereka akan menuntut komitmen pada kefasiqan dan kekafiran.

C. Bahaya perang pemikiran
Perang pemikiran ternyata lebih berbahaya dari perang militer. Peperangan di bidang militer bersifat terbatas (limited) dengan waktu dan biaya yang bisa dihitung, jumlah korban dapat di data dan kerugian dapat ditaksir bahayanya pun hanya pada sesaat. Sedang perang pemikiran bersifat unlimited, biaya, kerugian, korban tidak dapat dikalkulasikan dan bahayanya bersifat terus menerus.
Diantara bahaya Ghozwul fikri adalah :

1. Tertipu (terpedaya) dengan ucapan, penampilan, dan prestasi orang – orang kafir.
Hal ini menjadi sangat berbahaya karena bangsa ini hanya menjadi konsumen dan penonton.

2. Kecenderungan kepada kekafiran.
Kekaguman kepada orang – orang kafir membuat kita tidak menyadari bahwa kita mempunyai potensi yang sama besarNya sehingga kita menjiplak semua yang datang dari kaum kufar.

3. Kekaguman dan kecenderungan tersebut lambat laun melahirkan rasa cinta.
Kecintaan kepada orang – orang kafir inilah yang akan mampu menanggalkan jati diri kaum muslimin.

4. telah melalui sejarah yang panjang.
Peperangan panjang tersebut memberi pelajaran bahwa ternyata kaum kuffar telah memprogram dan merencanakan dengan sangat mendetail.

Catatan :
1. Menyadari tipu muslihat yang sangat halus dari kelompok anti Islam terhadap umat Islam sangat penting bagi umat islam
2. Mengetahui berbagai bentuk proyek mereka dalam memperdaya dan merusak umat Islam sehingga kita dapat mengingatkan kaum muslimin untuk senantiasa waspada pada semua propaganda kaum kufar.
3. Memelihara diri agar tidak terjerumus terhadap perang urat syaraf yang dilancarkan kelmpok anti Islam

Media sebagai sarana :

media cetak dan elektronik :
Televisi
1.1 film
Dari segi film kita dapat melihat film – film barat yang menggiring pemikiran kita untuk selalu menyetujui dan mengikuti setiap yang dilakukan oleh barat. Contohnya berbagai film action yang menampilkan negara amerika dengan teroris (teroris disini dianalogikan denga islam) sehingga terbentuk opini pada diri kita bahwa yang benar adalah amerika dan yang teroris adalah umat Islam.
film dengan label religi yang justru menampilkan bagaimana tokoh ulama (da’I ustad) dalam film tersebut dapat berubah menjadi sosok iblis yang menakutkan, sehingga membentuk opini buruk pada diri kita mengenai citra da’I dalam kehidupan.selain itu sebagian besar film sejenis ini jika dinilai baik dari segi pakaian, cerita maupun karakter tokohnya tidak mencerminkan sesuatu yang islami.
1.2 Iklan
Yang sebagian besar mengeksploitasi wanita dengan pakaian yang tidak menutup aurat.
1.3 Pewacanaan
Pewacanaan yang tidak fair dari media mengenai Islam baik dari segi ajaran maupun tokohNya selain itu dengan berita – berita yang membuat Islam terpojok dari segala sisi (mewacanakan bahwa setiap kejahatan & kekerasan yang terjadi dilakukan dan direncanakan oleh umat Islam).
1.4 Mode (pakaian)
Pakaian yang menampilkan mode dari barat yang mengumbar aurat yang tentu saja sangat jauh dari nilai – nilai Islam
1.5 Gaya hidup
Gaya hidup barat yang menganggap judi, zina, khamer, khalwat dan perbuatan – perbuatan sejenis sebagai gaya hidup modern.

2. Internet
2.1 melalui internet dengan mudahnya orang mendapatkan materi – materi (baik berupa gambar, film, maupun cerita) yang merupakan material pornografi.
2.2 Games yang menampilkan tokoh – tokoh dengan mode pakaian yang sangat tidak sopan, hal ini nantinya akan diikuti oleh remaja dan anak – anak yang memainkan games tersebut, selain itu dampak lain dari games adalah membuat orang lupa pada tugas dan kewajiban
2.3 Chating dan email yang sering disalahgunakan oleh orang lain untuk kepentingan syahwat belaka.

3. Majalah & Tabloid
3.1 Materi pornografi dan eksploitasi wanita
3.2 Mode (pakaian) yang menampilkan mode dari barat yang mengumbar aurat yang tentu saja sangat jauh dari nilai – nilai Islam
3.3 Gaya hidup barat yang menganggap judi, zina, khamer, khalwat dan perbuatan – perbuatan sejenis sebagai gaya hidup modern.

4. Pemikiran / Paham (invasi pemikiran)
Melalui dunia pendidikan mereka memasukkan paham – paham :
4.1 Feminisme
4.2 Sekularisme
4.3 Liberalisme
4.4 Atheisme
4.5 Permisivisme
4.6 Kristenisasi
4.7 Westernisasi
Dan paham – paham yang lain yang dipandang dapat menghancurkan umat Islam. Selain melalui dunia pendidikan paham – paham ini juga mereka masukkan melalui undang – undang yang dibuat oleh pemerintah.

Alat Penting Ghazwul Fikri
Realitas suguhan acara televisi di negeri ini nyaris semuanya melanggar syari’ah Islam. Begitu pendapat Abdurrahman Al-Mukaffi dalam bukunya Kategori Acara TV dan Media Cetak Haram di Indonesia. Celakanya, ummat yang mayoritas ini seolah tidak berdaya menghadapi sergapan ghazwul fikri (perang pemikiran) yang dilancarkan musuh-musuh Islam lewat ‘kotak ajaib’ itu.

Abdurrahman membuat 10 kategori acara televisi dan media cetak yang merupakan bagian dari strategi ghazwul fikri, dan karenanya haram ditonton oleh kaum Muslim.

1. Membius pandangan mata. Banyak disuguhkan wanita-wanita calon penghuni neraka dari kalangan artis dan pelacur. Mereka menjadikan ruang redaksi bagaikan rumah bordil yang menggelar zina mata massal.
2. Pameran aurat. Saluran televisi berlomba-lomba menyajikan artis-artis, baik dengan pakaian biasa, ketat, pakaian renang, sampai yang telanjang. Penonton diajak untuk tidak punya rasa malu, hilang iman, mengikuti panggilan nafsu, dan menghidupkan dunia mimpi.
3. Membudayakan ikhtilat. Sekumpulan laki-laki dan wanita yang bukan muhrim, biasa bergumul jadi satu tanpa batas. Tayangan semacam ini tak ubahnya membuka transaksi zina.
4. Membudayakan khalwat. Kisah-kisah percintaan bertebaran di berbagai acara. Frekuensi suguhan kisah-kisah pacaran dan kencan makin melegitimasi budaya khalwat.
5. Membudayakan tabarruj. Banyak pelaku di layar kaca yang mempertontonkan bagian tubuhnya yang seharusnya ditutupi, untuk dinikmati para pemirsa.
6. Mengalunkan nyanyian dan musik setan. Televisi banyak menyiarkan bait syair lagu berupa mantera zina yang diiringi alunan alat musik setan.
7. Menyemarakkan zina. Sajian dari luar negeri maupun lokal yang banyak menyertakan adegan peluk, cium, dan ranjang membuktikan bahwa televisi adalah corong zina. Aksi zina yang menyeluruh, baik zina mata, telinga, hati, lidah, tangan, kaki, dan kemaluan.
8. Mempromosikan liwath (homoseksual). Para artis dan selebritis yang mengidap penyakit homoseks dijadikan contoh gaya hidup modern dan high class. Kaum homo makin bebas berkeliaran dengan berlindung di bawah payung hak asasi manusia.
9. Menebarkan syirik. Televisi banyak mengekspos praktik pedukunan, mistik, ramalan, dan sihir yang dapat menghancurkan aqidah ummat.
10. Tenggelam dalam laghwun. Acara-acara yang tak ada manfaatnya banyak disuguhkan untuk pemirsa, misalnya gunjingan tentang kehidupan pribadi selebriti dan humor berlebihan, sehingga lupa mengerjakan hal-hal yang justru penting seperti dzikir kepada Allah Subhaanahu wa ta’ala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar